Disebabkan saya suka puisi, tapi tak cukup kreatif & tak pandai create puisi..
Dan juga disebabkan saya minat dengan puisi, tapi tak cukup kosa kata yang mengancam..
So, apalagi... pinjam puisi orang lain lah! hahaha.
Bagaikan musafir
orang tua itu
mencari jalan pulang
melesuri simpang-siur
perjalanan
yang jauh berliku
kembali ia mengubat rindu
menumpang kasih anak cucu menantu
di kampung halaman leluhur
bagaikan takdir
yang mula akan berakhir
lewat senja itu
masih berdiri kukuh
menara condong, 1885
dikunjungi wisatawan
terimbaulah kenangan
silam yang kelam
sepi yang tenteram
dalam pelukan akrab alam
daerah hilir yang pernah
ditinggalkan
ah, masih lestari
semalam yang hilang
menunggu sabar kepulangan
anak-anak desa di perantauan
berkenduri memperakrab
silaturahim
bermuzakarah memperkukuh
ukhuwah insan
di rumah kasihmu, Teluk Intan!
CHAI LOON GUAN,
Tanjung Malim.
puisi 64 seorang tua, menara condong Teluk Intan |
puisi "seorang tua, menara condong dan Teluk Intan"
Bagaikan musafir
orang tua itu
mencari jalan pulang
melesuri simpang-siur
perjalanan
yang jauh berliku
kembali ia mengubat rindu
menumpang kasih anak cucu menantu
di kampung halaman leluhur
bagaikan takdir
yang mula akan berakhir
lewat senja itu
masih berdiri kukuh
menara condong, 1885
dikunjungi wisatawan
terimbaulah kenangan
silam yang kelam
sepi yang tenteram
dalam pelukan akrab alam
daerah hilir yang pernah
ditinggalkan
ah, masih lestari
semalam yang hilang
menunggu sabar kepulangan
anak-anak desa di perantauan
berkenduri memperakrab
silaturahim
bermuzakarah memperkukuh
ukhuwah insan
di rumah kasihmu, Teluk Intan!
CHAI LOON GUAN,
Tanjung Malim.
2 Comments
Not bad. Semua gaya bahasa ada. hehe
ReplyDeleteRindu pulak nmpk menara condong tu.. Bangganya Chinese pun tahu puisi melayu indah jugk bahasanya
ReplyDeleteSilakan comment. Jangan malu, jangan segan yew :p